Sabtu, 12 Desember 2009

kista payudara

kista
miom

KISTA pada payudara.
Noktah kecil itu cepat berkembang. Hanya dalam 3 bulan, titik merah berubah menjadi benjolan seukuran telur puyuh. Mengetahui benjolan di payudara kanan, keruan saja Yati Tuti Sumiyati gelisah. Dokter yang memeriksa perempuan 50 tahun itu mendiagnosis kista payudara.

Untuk mengatasi kista payudara itu, ahli medis menyarankan operasi. Namun, Yati Tuti Sumiyati menolak saran dokter. Sebab, rekannya yang mengidap kista payudara dan 4 kali menjalani operasi, ternyata tak kunjung sembuh. Yati berharap keajaiban, kistanya mengempis. Faktanya tanpa operasi kista itu membesar. Setahun berselang hasil ultrasonografi menunjukkan diameter kista mencapai 1,5 cm; sebelumnya 0,5 cm.

Ia memang memeriksakan ulang kista itu di sebuah rumahsakit di Bandung, Jawa Barat. Usai pemeriksaan dokter kembali menyarankan Yati untuk menjalani operasi. Kista merupakan kantong atau rongga tertutup berlapis epitel dan berisi cairan encer, kental, atau setengah padat. Kelainan itu terdapat di berbagai bagian tubuh. Itulah sebabnya penyebutan kista mengacu pada lokasi organ tubuh. 'Bila kista ada di ovarium disebut kista ovarium, jika di ketiak disebut kista aksial, jika di payudara disebut kista mamae,' kata dr Sidi Aritjahja, dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta.

Kista pecah
Penyebab kista beragam seperti bawaan sejak lahir, perkembangan embriologik yang tidak normal, dan tersumbatnya saluran keluar sebuah kelenjar. 'Sumbatan kolesterol pada saluran tertentu menyebabkan sel-sel tumor tumbuh di tempat itu,' kata dokter alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Menurut Sidi Aritjahja kista payudara biasanya berasal dari penyumbatan pada ductus atau saluran yang berada di kelenjar susu. Mutasi sel juga memicu kista. Kista lain dapat berbentuk tumor yang cukup besar, dan terdiri atas sel yang berbentuk lendir atau mukus. Lendir tersebut agak berbeda dengan cairan kista di rahim yang lebih cair atau disebut serous.

Makanan pantangan: makanan yang dibakar, diberi alas logam, langsung dibakar tanpa diberi minyak karena kesemua makanan itu mengandung zat karsinogen alias pemicu kanker. Gejala kista tidak tampak pada fisik seseorang, umumnya nyeri saat haid atau sering keputihan. Sidi menyarankan penderita kista untuk menghindari konsumsi makanan yang diragikan karena bisa merangsang neufas polarisasi atau merangsang pembuluh darah.

Di tengah kegalauan itu, suami Yati Tuti Sumiyati, Dikdik Tasdik, menyarankan untuk mengkonsumsi ekstrak teripang dan spirulina. Dikdik mempunyai teman yang mengidap kanker tulang dan sembuh setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang dan spirulina. Pada Desember 2007, mulailah Yati menelan ekstrak-ekstrak itu. Dosis 1 sendok makan ekstrak teripang dan 10 tablet spirulina dengan frekuensi 3 kali sehari.

Sebulan berselang, pegal-pegal di pinggangnya mulai berkurang. Biasanya pegal itu ia rasakan pada pagi, siang, dan menjelang tidur. Setelah rutin mengkonsumsi ekstrak teripang-spirulina, pegal-pegal itu hampir tidak terasa. Tiga bulan berselang, benjolan di payudara itu merah dan membesar seperti bisul matang. 'Saya syok dan stres karena saya pikir penyakit itu menyebar,' kata perempuan kelahiran Mei 1958 itu.

Selain itu ia sulit bernapas, seperti ada benda berat menekan di atas dadanya. Tidur pun tak nyenyak. Meski demikian ia tetap melanjutkan konsumsi ekstrak teripang-spirulina. Sepekan kemudian darah mengalir deras dari benjolan itu. Kista pecah. 'Darahnya sangat banyak,' katanya. Dalam sehari, ia menghabiskan 2 boks kasa untuk mengelap darah yang menderas. Kejadian itu terus berulang hingga sebulan.

Filinopsida
Selain menyantap ekstrak teripang dan spirulina, Yati juga mengoleskan ekstrak teripang di bekas luka setiap kali usai pendarahan. Dalam 30 hari-sejak pendarahan pertama-luka pun mengering. Menurut Yun Guang Tong, periset Institut Materia Medika Shanghai, ekstrak teripang memang bersifat antikanker. Ekstrak itu mengandung saponin yang sohor sebagai filinopsida A.

Filinopsida A itu ampuh mencegah pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker atau tumor. Jika pembuluh darah baru terhambat, perkembangan sel kanker pun terhambat. Tong menguji praklinis dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter filinopsida A pada aorta tikus. Dampaknya pasokan nutrisi bagi sel kanker terhambat dan akhirnya sel mematikan pun mati.

Spirulina juga berkhasiat serupa. J.E. Pinero Estrada dari Fakultas Farmasi, Universitas Madrid, Spanyol, mengatakan bahwa spirulina kaya antioksidan. Itu berkat kandungan 3 pigmen kaya protein yaitu fikosianin, klorofil, dan zeasantin. Fikosianin merupakan penunjang kesehatan hati dan ginjal. Zeasantin merupakan antioksidan pelindung mata, terutama saat tua. Sedangkan klorofil sebagai antioksidan bersifat antikanker dan antiracun.

Pendarahan akibat pecahnya kista cepat pulih berkat kandungan asam lemak dalam ekstrak teripang yang berperan terhadap pemulihan luka. Kepada Trubus Prof Zaiton Hassan, peneliti Departemen Ilmu Pangan Universitas Putra Malaysia, mengatakan teripang mengandung asam miristat, palmitat, almitoleat, stearat, dan oleat. Senyawa aktif lainnya adalah linoleat, arakhsidat, eicosapentaenat, beherat, erusat, dan docosahexaenat.

Kandungan asam eicosapentaenat (EPA) dan asam docosahecaenat (DHA) relatif tinggi, masing-masing 25,69% dan 3,69%. Faedahnya mempercepat perbaikan sel yang rusak. Hal itu ditambah dengan kandungan kolagen dalam ekstrak teripang mempercepat penyembuhan luka seperti yang dialami Yati Tuti Sumiyati itu. Perpaduan ekstrak teripang dan spirulina tak ubahnya maut bagi kista. (Niken Anggrek Wulan/Peliput: Tri Susanti)

Sumber majalah Trubus oleh trubusid Senin, Desember 01, 2008

kista bisa terjadi pada siapapun tidak terkecuali wanita.pada pria bisa juga terjadi,tetapi biasanya pada pria jinak dan tidak terlalu mengganggu,contohnya kista aterom,yaitu kista yg paling sering didapati dibawah kulit,kista pada ginjal,kista pada saluran cerna dll.kalo yg anda maksud kista ovarium(kista pada indung telur) yg pasti cuma ada wanita dong,kan pada pria tidak punya indung telur.

apa beda kista dengan endometriosis ?
jelas beda : endometrium adalah lapisan dalam rahim yg tumbuh pada tempat yg tidak sebenarnya(jaringan yg biasanya ikut terbuang saat mentuasi).nah...kalo endometriosisi baru hanya pada wanita.gejala yg timbul al :
.nyeri perut yg tiba-tiba menjelang mentuasi dan selama haid (karena jaringan ini ikut bereaksi pada saat wanita haid)
.sulit mempunyai keturunan
.siklus haid yg kacau
mungkin gejalanya mirip dengan kista
bedanya pada endometriosis nyerinya berhubungan dengan mentuasi
_____________________________________________________________________

Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haid dan dapat menyebabkan infertilitas (mandul).

Endometriosis adalah penyakit yang berkaitan dengan hormon estrogen dalam darah. Makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti kacang kedelai, sayuran hijau dan kacang-kacangan, dapat menurungkan tingkat sirkulasi dari estrogen dalam darah dan tampaknya akan melindungi kita dari penyakit-penyakit seperti endometriosis dan kanker indung telur. Sedang makanan yang tinggi akan lemak jenuh akan meningkatkan konsentrasi estrogen dalam darah.

endometriosis adalah penyakit yang dipicu pertumbuhan jaringan endometrium di luar rongga rahim. Endometrium adalah jaringan yang membatasi bagian dalam rahim. Dalam siklus menstruasi, ketebalan endometrium akan bertambah sebagai persiapan terjadinya kehamilan. Bila kehamilan tidak terjadi, maka lapisan ini akan terlepas dan dikeluarkan sebagai menstruasi.

Kelainan ini diduga diturunkan secara genetis dan ditemukan enam kali lebih sering pada wanita yang mempunyai ibu atau saudara perempuan dengan keluhan ini dibandingkan yang tidak. Endometriosis dapat terjadi kapan saja sepanjang usia reproduksi wanita dan menjadi masalah besar karena bisa mengakibatkan terjadinya infertilitas.

Penyebab
Penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui, tapi ada beberapa teori yang diajukan selama ini, yaitu :

* Menstruasi retrograd, di mana sebagian aliran darah menstruasi dari rahim keluar ke rongga perut melalui tuba
* Gangguan sistem kekebalan yang memungkinkan sel-sel endometrium melekat dan berkembang
* Kelainan genetis
* Jaringan endometrium menyebar melalui sistem kelenjar getah bening dan aliran darah
* Faktor lingkungan, misalnya paparan terhadap dioxin

Endometriosis bisa menyebabkan INFERTILITAS karena berbagai keadaan berikut :

* Parameter Hormonal Dibandingkan dengan siklus normal, fase folikular penderita endometriosis lebih singkat, kadar estradiol lebih rendah, dan nilai puncak produksi LH (LH surge) berkurang. Folikel yang terbentuk pada saat LH surge cenderung berukuran lebih kecil.
* Luteinized Unruptured Follicle Syndrome (LUF) LUF adalah kegagalan pelepasan sel telur dari ovarium.
* Pengaruh Peritoneal Pada penderita endometriosis ditemukan peningkatan jumlah dan aktivitas cairan peritoneum dan makrofag peritoneum.
* Sistem Kekebalan Endometriosis mempengaruhi sistem kekebalan dan secara langsung bisa mengakibatkan infertilitas.
* Produksi Prostaglandin Prostaglandin diduga dihasilkan oleh sel-sel endometriosis muda, menyebabkan spasme atau
* kontraksi otot. Akibat pengaruh prostaglandin, tuba menjadi kaku dan tidak dapat mengambil sel telur yang dihasilkan ovarium serta terjadi penolakan perlekatan janin dalam rahim. Selain itu gerakan sperma juga berkurang sehingga mempengaruhi kemampuannya menembus sel telur.

Gejala
Endometriosis bisa timbul di berbagai tempat dan mempengaruhi gejala yang ditimbulkan. Tempat yang paling sering ditemukan adalah di belakang rahim, pada jaringan antara rektum dan vagina dan permukaan rektum. Tapi kadang-kadang ditemukan juga di tuba, ovarium, otot-otot pengikat rahim, kandung kencing dan dinding samping panggul.

Mengikuti siklus menstruasi, setiap bulan jaringan di luar rahim ini mengalami penebalan dan perdarahan. Perdarahan ini tidak mempunyai saluran keluar seperti darah menstruasi, tapi terkumpul dalam rongga panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan endometriosis dalam ovarium menyebabkan terbentuknya kista coklat. Akibat peradangan jaringan secara kronis, terbentuk jaringan parut dan perlengketan organ-organ reproduksi. Sel telur sendiri terjerat dalam jaringan parut yang tebal sehingga tidak dapat dilepaskan. Sepertiga penderita endometriosis tidak mempunyai gejala apapun selain infertilitas.

Penderita yang lain mengalami berbagai gejala dengan gejala utama nyeri. Beratnya endometriosis tidak berhubungan dengan derajat nyeri, bisa jadi endometriosis yang berat hanya menimbulkan nyeri ringan.

Gejala yang sering timbul :

* Nyeri, hebatnya nyeri ditentukan oleh lokasi endometriosis
o nyeri pada saat menstruasi
o nyeri selama dan sesudah hubungan intim
o nyeri ovulasi
nyeri pada pemeriksaan dalam oleh dokter
* Perdarahan
o perdarahan banyak dan lama pada saat menstruasi
o spotting sebelum menstruasi
o menstruasi yang tidak teratur
o darah menstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atau di akhir menstruasi
* Keluhan buang air besar dan kecil
o nyeri pada saat buang air besar
o darah pada feces
o diare, konstipasi dan kolik
o nyeri sebelum, pada saat dan sesudah buang air kecil

Diagnosa
Seorang wanita dengan gejala yang khas atau infertilitas yang tidak bisa dijelaskan biasanya diduga menderita endometriosis. Sebagai tambahan pemeriksaan laboratorium tertentu bisa membantu seperti kadar Ca - 125 dalam darah dan aktivitas endometrial aromatase. Tapi alat diagnosa yang paling dapat dipercaya adalah dengan laparoskopi, yang dilakukan dengan memasukkan alat laparoskop melalui sayatan kecil di bawah pusar. Dengan alat ini dokter dapat melihat organ-organ panggul, kista dan jaringan endometriosis secara langsung.

Pengobatan
Pengobatan yang diberikan tergantung pada gejala, rencana mempunyai anak, usia dan luasnya daerah yang terkena. Pengelolaan endometriosis dengan obat-obatan tidak menyembuhkan, endeometriosis akan kambuh setelah pengobatan dihentikan. Pada wanita dengan endometriosis ringan sampai berat, terutama dengan kasus infertilitas, maka diperlukan pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin jaringan endometriosis dan mengembalikan fungsi reproduksi.

1. Pengobatan Hormonal
Pengobatan hormonal dimaksudkan untuk menghentikan ovulasi, sehingga jaringan endometriosis akan mengalami regresi dan mati.
Obat-obatan ini bersifat pseudo-pregnancy atau pseudo-menopause. Yang digunakan adalah :
* Derivat testosteron
o Danazol
o Gestrinone (Dimetriose)
* Progestogen
o Medroxyprogesterone (Provera)
o Norethisterone (Primolut)
o Dydrogesterone (Duphaston) ·
* GnRH (Gonadotropin-Releasing Hormon) analog
o Leuprorelin (Prostap)
o Goserelin (Zoladex)
o Nafarelin (Synarel)
o Buserelin (Suprecur)
* Pil kontrasepsi kombinasi

Semua pengobatan hormonal ini melalui uji klinis terbukti mempunyai efektivitas yang kira-kira sama. Efek samping obat-obatan ini berbeda dari satu orang ke orang yang lain.

Efek Samping Pengobatan Hormonal

Progestogen
Perdarahan di antara menstruasi, mood yang berubah-ubah, depresi, vaginitis atropik

Danazol
Penambahan berat, jerawat, suara menjadi lebih berat, pertumbuhan rambut, aliran panas, kekeringan vagina, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara menstruasi, ukuran payudara mengecil, mood berubah-ubah, gangguan fungsi hati, gangguan metabolisme lemak, carpal tunnel syndrome.

GnRH analog
Aliran panas, kekeringan vagina, kehilangan kalsium dari tulang, mood berubah-ubah.

Pil Kontrasepsi
Pembengkakan perut, pembengkakan payudara, peningkatan kombinasi nafsu makan,pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan di antara menstruasi, trombosis vena dalam.

2. Pembedahan
Pembedahan bisa dilakukan secara laparoskopi atau laparatomi, tergantung luasnya invasi endometriosis. Pada penderita dengan endometriosis yang hebat pengobatan hormonal disertai dengan pembedahan. Seringkali sebelum pembedahan diberi pengobatan untuk mengurangi jumlah dan ukuran jaringan endometriosis. Pada saat pembedahan semua jaringan endometriosis yang terlihat dan dapat dijangkau harus dihilangkan, dengan sayatan atau pun pembakaran oleh sinar laser. Setelah pembedahan diberikan pengobatan hormon untuk mengurangi peradangan dan membersihkan jaringan endometriosis yang tersisa.
3. Pembedahan Radikal
Pembedahan dilakukan dengan mengangkat rahim dan ovarium di samping membersihkan jaringan endometriosisnya. Hal ini hanya dilakukan pada wanita dengan endometriosis hebat yang tidak mengalami perbaikan dengan pengobatan lain dan tidak lagi mengharapkan kehamilan. Setelah dilakukan pembedahan diberikan terapi pengganti estrogen, karena pengangkatan rahim dan ovarium menimbulkan akibat yang sama dengan menopause. Terapi pengganti ini diberikan 4-6 bulan setelah pembedahan agar semua jaringan endometriosis yang tersisa sudah habis dan tidak terbentuk kembali di bawah pengaruh estrogen.

KEHAMILAN SETELAH PENGOBATAN
Endometriosis mengakibatkan infertilitas dengan banyak mekanisme yaitu gangguan ovulasi, perlengketan jaringan, sumbatan tuba, kehamilan ektopik dan sebab lain yang tidak diketahui. Keberhasilan kehamilan setelah pengobatan dengan pembedahan dan terapi hormon berkisar antara 40 - 70 % tergantung beratnya endometriosis.

Mengupayakan kehamilan setelah pengobatan endometriosis dilakukan dengan :

1. Menunggu
2. Induksi ovulasi dan inseminasi intra uterine
3. In vitro fertilization (Bayi tabung)

Jadi, mulai sekarang jangan ragu-ragu pergi berkonsultasi ke dokter ahli jika anda mengalami gejala-gejala penyakit ini. Walaupun banyak Rumah Sakit (RS) dan klinik telah menyediakan fasilitas pembedahan. Namun, bukankah lebih baik mendeteksi sedini mungkin dari pada harus dioperas
materi referensi:
http://www.info-sehat.com/content.php?s_…
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnew…
semoga dapat membantu anda.

sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080506225119AAJLsoo




_____________________________________________________________________

Silahkan lihat/klik :

>>> Produk Malaysia JELI GAMAT

>>> SPIRULINA Hawaii USA
------------------------------------------------------------------------
>>> CARA BELI

>>> CARA KIRIM via TIKI
------------------------------------------------------------------------
>>>>>> SAKIT KISTA
>>>>>> SAKIT JANTUNG BOCOR
>>>>>> SAKIT RADANG SENDI
>>>>>> LUKA BAKAR
>>>>>> OPERASI CAESAR KEHAMILAN
>>>>>> DIABETES/KENCING MANIS
>>>>>> SAKIT LUPUS
>>>>>> RADANG/LUKA USUS
>>>>>> GINJAL , TALASEMIA